Profil Perusahaan
Pada bulan maret 2011, PT. Magnum Attack
Indonesia membuka pabrik garment pertamanya yang berlokasi di Jalan Candi
Panggung No. 12A Lowokwaru, Malang, Indonesia. Selama lebih dari lima tahun,
perusahaan kami telah berkembang pesat dan saat ini telah mempekerjakan lebih
dari 36 karyawan di 2 lokasi pabrik. PT. Magnum Attack Indonesia merupakan
perusahaan yang menghasilkan garment dengan kualitas tinggi untuk pasar dunia
dengan harga yang sangat bersaing.
Pada Maret 2012 PT. Magnum attack
Indonesia berdiri dijalan ikan cucut No. 1Malang, Indonesia. Selama lebih dari
dua puluh tahun, perusahaan kami telah berkembang pesat dan saat ini memiliki 3
lokasi pabrik. P.T. Magnum Attack indonesia merupakan perusahaan yang
menghasilkan Garmen dengan kualitas tinggi untuk pasar dunia dengan harga yang
sangat bersaing. Dengan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, perusahan
kami didukung oleh teknologi yang canggih dan tentunya di bantu oleh tenaga
kerja yang ahli dibidangnya.
Perusahaan kami mampu menghasilkan berbagai
jenis garment, dengan berbagai macam model, antara lain jenis pakaian Men,
Ladies, Children, dan Babies dengan total kapasitas mencapai 25000 pieces per
bulan. Pelanggan kami di seluruh dunia mengakui produk kami dikarenakan
kualitasnya, keseragaman produknya, dengan harganya yang bersaing dan mereka
secara konsisten terus melakukan kerjasama dan berkembang bersama kami.
Dalam menghasilkan produk yang berkualitas
tinggi, perusahaan kami didukung oleh teknologi yang canggih dan tentunya
dibantu oleh tenaga kerja ahli yang kompeten di bidangnya. Didukung juga dengan
peralatan penunjang produksi seperti halnya mesin-mesin, accessories serta
material dalam memproduksi produk kami.
Sejalan dengan visi perusahaan yaitu “Kita
Peduli dan Membantu Jutaan Orang Mencapai Kesejahteraan,” kami terus berupaya
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di semua segmen usahanya melalui jaringan
produksi dan distribusi di Indonesia.
Nama
|
PT. Magnum Attack Indonesia
|
Bidang Usaha
|
Perdagangan Barang dan Jasa
|
Akta Pendirian
|
23 Juli 2016
|
Dasar Hukum Pendirian
|
Akta notaris Wahyu Arsyantuti, SH.,
M.kn. Nomor 02 tangga1 23 Juli 2016 yang disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor AHU-0034827
.AH.01.01 Tahun 2016 dan telah diumumkan dalam Tambahan Nomor
4016080435100728 pada Pendirian Badan Hukum Perseroan.
|
Anggaran Dasar Terakhir
|
Akta Nomor 02 tanggal 23 Juli 2016, yang
dibuat di hadapan Wahyu Arsyantuti, SH., M.kn. Notaris di Tuban, yang telah
diterima serta dicatat dalam Database Sistem Administrasi Badan Hukum
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
AHU-0034827 .AH.01.01 Tanggal 05 Agustus 2016
|
Izin Usaha
|
Surat Departemen Keuangan Republik
Indonesia No. 503/ 784/ 414.214/ 2016 tanggal 18 Juli 2016
|
Tanda Daftar Perusahaan
|
133715200633 berlaku sampai dengan 08
Agustus 2021
|
Nomor Pokok Wajib Pajak
|
76.115.809.3-648.000
|
Kantor Pusat
Kantor Produksi
|
Jalan Pangeran Diponegoro Gg Srigading
No. 516 Tuban
Jalan Ikan Cucut No. 1 Malang
|
Situs dan email
|
Visi, Misi, dan
Nilai-Nilai
Visi, Misi, dan Tata Nilai adalah hal yang
sangat penting dan merupakan landasan dan pilar yang sangat dibutuhkan dalam
membangun organisasi, serta merupakan panduan yang sangat mendasar dalam
pencapaian tujuan jangka panjang organisasi. Oleh karenanya, kajian dan
evaluasi terhadap Visi, Misi, dan Tata Nilai tersebut perlu dilakukan setiap
tahun untuk memastikan keserasian dan kelayakannya.
.
Visi dan Misi
Visi “Kami peduli dan membantu jutaan
orang mencapai kesejahteraan”, bertujuan menjadi produsen garment terkemuka di
Indonesia yang keberadaannya diperhitungkan.
Misi kami adalah menjadi organisasi yang
berorientasi ke konsumen, yang melayani semua segmen, dengan menawarkan nilai
yang unik untuk masing-masing segmen, berdasarkan keunggulan penjualan dan
pelayanan, dengan didukung oleh teknologi kelas dunia. Aspirasi kami adalah
menjadi perusahaan pilihan untuk berkarya.
Nilai
Keberhasilan kami sekarang dan di masa
datang berlandaskan akan layanan dan produk kami yang berkualitas tinggi dan
yang dapat dipercaya konsumen. Untuk bisa menjaga kualitas ini kami meyakini nilai-nilai
“Peduli, Jujur, Mengupayakan yang terbaik, Kerjasama dan Profesionalisme yang
disiplin”. Nilai-nilai yang tertanam ini memungkinkan kami untuk beradaptasi
dan berkreasi untuk memberi lebih banyak pada para konsumen dan untuk
menghadapi kompetisi.
Brand Personality
• Memberdayakan –
Untuk Anda, Bisa
• Enerjik – Kerja
keras dan pantang menyerah
Proaktif – Mengambil inisiatif serta senantiasa mengantisipasi kebutuhan dan tantangan
Proaktif – Mengambil inisiatif serta senantiasa mengantisipasi kebutuhan dan tantangan
• Adaptif – Mampu
menyesuaikan diri di lingkungan yang berubah
• Mampu –
Terlatih dengan baik serta memiliki pengetahuan
Tulus – Menyatakan apa yang sebenarnya, serta melaksanakan apa yang dijanjikan
Tulus – Menyatakan apa yang sebenarnya, serta melaksanakan apa yang dijanjikan
1) Struktur Organisasi
2) Proses Produksi
Pabrik memproduksi garmen dengan jumlah
besar garmen dengan style dan design pada saat itu. Sebelum dimulainya produksi
suatu order/pesanan, pabrik garmen melalui beberapa kegiatan/proses yang
dikenal sebagai istilah pra-produksi. Pra-produksi proses meliputi sampel,
pembiayaan (costing), perencanaan produksi, pembelian bahan baku dan pembuatan
pola produksi. Pemotongan bahan/kain, printing, bordir, jahit, buang benang,
washing, ironing, lipat dan pengepakan semuanya adalah fungsi produksi.
1.Sample:
Sampling adalah proses di mana pabrik
mengembangkan sampel garmen sesuai dengan desain dari buyer yang telah
ditentukan. Hal ini juga dikenal sebagai tahap pengembangan produk. Pembuatan
Sampel memerlukan berbagai tahap untuk mendapatkan persetujuan desain dari
buyer. Sesuai tahapan pengembangan sampel diberi nama sebagai berikut : (dengan
catatan kemungkinan besar setiap BUYER memiliki istilah sample yang tidak sama
seperti dibawah ini).
A. Development sample terdiri dari:
(sebelum proses cutting dan sewing dimulai)
• Proto sample,
• Fit sampel,
• Size Set sampel,
• Sales man sampel
• Advertising sample
B. Production Sample terdiri dari :
• Approval/Pre-production Sample, (sebelum
Pre prod M eeting)
• Production sampel, (sesudah sewing
dimulai)
• TOP of produksi (TOP) sampel (pengiriman
sample tsb paling lambat 1 minggu setelah produksi dimulai)
C. Finished Goods Sample terdiri dari :
• Shipping sample (setelah barang
dikirim/ekspor).
1. Kain Blacu
Berikut Ini jenis-jenis Bahan
Kain dan Sifat Beserta Gambarnya
Macam-macam
Kain – Terdapat
banyak sekali jenis kain yang beredar di pasaran. Masing-masing dari jenis
kain-kain tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda satu sama lainnya. Ada yang
bertekstur licin saat dipegang dan ada juga yang elastis dan tidak elastis.
Jika kamu
ingin menjadi seorang penjahit atau memiliki hobi membuat pakaian hasil dari
desain sendiri, ada bagusnya mengetahui macam-macam kain, ciri-cirinya serta
kelebihan dan kekurangan dari kain-kain tersebut.
Atau mungkin
kamu memiliki toko grosir kain, grosir topi, atau grosir baju yang memerlukan
interaksi ke calon pelanggan, tentunya harus mengetahui product knowledge
dengan baik agar persentase closing lebih tinggi.
Berikut adalah artikel yang akan membahas
macam-macam kain serta sifatnya1. Kain Blacu
Kain blacu
adalah jenis kain yang dibuat dari kapas sebagai bahan dasarnya. Kain jenis ini
sangat fleksibel sehingga mudah untuk dibentuk untuk menjadi berbagai macam
kreasi dan cocok ditambahkan hiasan-hiasan tertentu. Kain ini termasuk jenis
yang ramah lingkungan karena bahan dasar pengolahannya alami. Kita dapat dengan
mudah menemukan kain blacu ini di mana-mana, sebagai contoh yang dipakai untuk
pembungkus tepung terigu.
2. Kain Wools
2. Kain Wools
Kain ini
termasuk kain yang cukup berat, kita sering melihat kain ini digunakan sebagai
bahan dasar untuk pembuatan pakaian hangat atau sweater. Kain wools mempunyai
keunggulan tersendiri yaitu lebih awet dibanding kain jenis lain jika cara
perawatannya dilakukan dengan benar.
3. Kain PE ( Poly Ester )
4. Kain Chiffon
Bahan kain ini bertekstur sangat lembut serta halus, transparan, ‘jatuh’ saat dipakai dan mengikuti bentuk badan penggunanya. Oleh karena itu, kain ini tidak direkomendasikan untuk mereka yang berbadan gemuk. Kain Chiffon kadang sangat panas saat digunakan, namun tetap memberikan kesan anggun pada pemakainya. Bahan kain ini biasanya sering dipakai dalam pembuatan dress, selendang, blouse, pelengkap kebaya, serta tudung kepala
5. Kain Flannel
3. Kain PE ( Poly Ester )
Kain ini
memiliki kemiripan dengan kain katun, namun dari segi kualitasnya kain PE
berada satu tingkat di bawah kualitas kain katun. Bahan dasar dari kain ini
terbuat dari benang polyester. Bahan ini terbuat dari serat sintetis yang
dibuat dari hasil minyak bumi yang kemudian menghasilkan fiberpoly. Oleh karena
sifat bahan dasarnya yang tidak alami, maka bahan ini tidak dapat menyerap
keringat dan panas saat dipakai.
4. Kain Chiffon
Bahan kain ini bertekstur sangat lembut serta halus, transparan, ‘jatuh’ saat dipakai dan mengikuti bentuk badan penggunanya. Oleh karena itu, kain ini tidak direkomendasikan untuk mereka yang berbadan gemuk. Kain Chiffon kadang sangat panas saat digunakan, namun tetap memberikan kesan anggun pada pemakainya. Bahan kain ini biasanya sering dipakai dalam pembuatan dress, selendang, blouse, pelengkap kebaya, serta tudung kepala
5. Kain Flannel
Kain ini
merupakan jenis kain yang terbuat dari bahan dasar serat wol tapi tanpa
ditenun. Tekstur kain ini agak lebih tebal dari yang lain, namun sangat lembut
dan lentur sehingga mudah dibentuk menjadi apa saja. Kain flannel inilah yang
sering digunakan dalam pembuatan kerajinan tangan seperti gantungan kunci atau
kotak tisu.
6. Kain Rayon
Dikenal juga
sebagai rayon viskoca atau sutra buatan di dalam industri tekstil. Jenis kain
ini tampak berkilau dan juga tidak mudah kucut. Secara khusus, kain rayon
digunakan untuk industri kain batik di Indonesia. Jenis kain rayon digunakan
sebagai pelengkap busana seperti jaket, jas, daster, syal, dasi, topi, atau
kain pelapis sepatu. Selain itu, juga dipakai untuk pelengkap perabot rumah
tangga, alat-alat kebutuhan industri serta barang kesehatan pribadi. Kelebihan
kain ini terdapat pada: daya serapnya yang tinggi, tidak mudah kusut, halus,
dan tahan lama. Sedangkan kekurangannya adalah tidak elastis dan mudah
terbakar.
7. Kain Sutra
9. Kain Satin
Permukaan kain ini licin dan mengkilap sama halnya dengan kain katun silk tapi hanya pada satu sisi sedangkan sisi lainnya terlihat lebih suram. Kain satin sekarang mulai digunakan untuk pembuatan kerudung
10. Kain Denim7. Kain Sutra
Termasuk
salah satu kain termewah dan termahal dibanding kain yang lain. Teksturnya yang
sangat lembut dan sangat ringan membuat kita harus berhati-hati dalam
penjahitan serta perawatannya, seperti saat pencucian dan penyetrikaan. Kain
sutra juga merupakan bahan dasar dari songket palembang yang
terkenal dengan sejarahnya sebagai pakaian para bangsawan kerajaan Sriwijaya
sehingga bernilai jual tinggi dan antik.
8. Kain Katun
Katun
terbuat dari serat kapas yang ringan namun kuat sehingga kain jenis ini
merupakan yang paling banyak diminati untuk dijadikan sebagai pakaian. Bahan
kain ini sudah digunakan sejak berabad-abad yang lalu oleh manusia. Kain katun
memiliki beberapa jenis yakni di antaranya:
·
Katun Biasa: agak kaku,
sedikit tipis, dan tidak melar/stretch. Memiliki daya serap sedang
hingga bagus. Harga relatif murah dengan motif biasanya polos, garis,
bunga-bunga, bahkan abstrak.
·
Katun Jepang: terbuat
dari combed 100% full cotton. Teksturnya halus, daya serap sangat bagus,
permukaan lebih halus. Harganya relatif mahal dari katun biasa. Sering dipakai
untuk membuat sprei dan cocok untuk blouse wanita. Ciri khusus kain ini dapat
dilihat dari: bagian ujung sisi bahan ada tulisan “Japan Design” atau bisa juga
kode warna.
·
Katun Paris: Kualitas
katun paris sebenarnya hampir sama dengan katun jepang, akan tetapi hanya lebih
tipis saja. Daya serapnya bagus sehingga harganya pun relatif mahal. Digunakan
untuk pembuatan blouse wanita atau kerudung.
·
Katun Silk: Dinamakan ‘silk’
karena permukaan kain ini terlihat mengkilap. Namun, kekurangannya terdapat
pada daya serap keringat yang rendah, bahkan paling rendah dari jenis katun
yang lain. Meski begitu, kilap pada kain ini tidak akan hilang walaupun dicuci.
Harganya relatif lebih mahal tapi biasanya masih lebih murah dari katun jepang. Sekarang jenis kain ramai digunakan untuk pembuatan dress dan rok.
Harganya relatif lebih mahal tapi biasanya masih lebih murah dari katun jepang. Sekarang jenis kain ramai digunakan untuk pembuatan dress dan rok.
·
Katun Kombed (Cotton
Combed)
Merupakan jenis kain katun yang pada tahapnya finishing-nya dilakukan penyisiran/combed dengan tujuan serat-serat kapas halus pada kain tersebut dapat dipisahkan sehingga kain menjadi lebih halus dan tidak berbulu.
Kain jenis ini kebanyakan digunakan sebagai bahan untuk pembuatan kaos distro. Ukuran kain ini biasanya terdiri dari 20s, 24s, dan 30s. Angka pada ukuran tersebut menunjukkan ukuran benang yang digunakan dalam pembuatan. Semakin tinggi angkanya menunjukkan semakin tipis benangnya sekaligus menunjukkan kelenturan atau kelemasan kain tersebut.
Merupakan jenis kain katun yang pada tahapnya finishing-nya dilakukan penyisiran/combed dengan tujuan serat-serat kapas halus pada kain tersebut dapat dipisahkan sehingga kain menjadi lebih halus dan tidak berbulu.
Kain jenis ini kebanyakan digunakan sebagai bahan untuk pembuatan kaos distro. Ukuran kain ini biasanya terdiri dari 20s, 24s, dan 30s. Angka pada ukuran tersebut menunjukkan ukuran benang yang digunakan dalam pembuatan. Semakin tinggi angkanya menunjukkan semakin tipis benangnya sekaligus menunjukkan kelenturan atau kelemasan kain tersebut.
·
Katun Karded (Cotton
Carded)
Perbedaan kain ini dengan kain katun kombed hanya di satu bagian saja, yakni jenis kain katun karded tidak melalui tahapan penyisiran pada saat finishing-nya. Oleh karena itu, pada kain ini masih terdapat serat-serat kapas yang halus sehingga harganya pun relatif lebih murah dibanding kain katun kombed.
Perbedaan kain ini dengan kain katun kombed hanya di satu bagian saja, yakni jenis kain katun karded tidak melalui tahapan penyisiran pada saat finishing-nya. Oleh karena itu, pada kain ini masih terdapat serat-serat kapas yang halus sehingga harganya pun relatif lebih murah dibanding kain katun kombed.
9. Kain Satin
Permukaan kain ini licin dan mengkilap sama halnya dengan kain katun silk tapi hanya pada satu sisi sedangkan sisi lainnya terlihat lebih suram. Kain satin sekarang mulai digunakan untuk pembuatan kerudung
Tekstur kain
ini kasar, sangat tebal dan tidak mudah kusut serta memiliki ciri khas yang
unik. Kain denim hampir disukai setiap kalangan karena semakin gelap warnanya
akan semakin mudah mencari padanannya bajunya. Denim yang gelap juga terkesan
lebih formal dan rapi dibanding yang terang dan ‘belel’.
11. Kain Spandex/Lycra
Kain spandex
dikenal juga dengan nama ‘Lycra’. Kain yang biasanya digunakan untuk bahan
pembuatan pakaian dalam ini bertekstur lembut, elastis, kuat, dan licin. Daya
elastis kain ini bisa mencapai lima kali lipat dari bahan dasarnya tanpa rusak
sedikitpun. Kain ini juga sering dibuat untuk busana pesta, casual wear, hingga
jaket. Bahan ini terbuat dari serta kayu Eucalyptus (sejenis pohon pinus).
Bahan spandex terdiri dari yang murni dan campuran dengan rayon. Ciri-ciri kain
ini yakni: terasa lembut dan dingin saat bersentuhan dengan kulit kita;
bahannya ‘jatuh’, tidak kaku, dan warnanya mengkilap; menyerap keringat, bisa
dicuci dry clean; dan biasanya bahan/pakaian akan rusak jika direndam
lebih dari satu jam di dalam detergen.
12. Kain Cashmere
Tergolong bahan
kain yang mewah dengan kualitasnya yang prima. Kebanyakan pakaian dengan bahan
kain ini memiliki harga yang mampu menguras isi kantong kita. Cashmere bisa
dipadupadankan dengan rok elegan ataupun jeans, tetap mampu membawa kesan mewah
dan berkelas. Bahan kain ini semakin sering dicuci akan semakin halus, namun
cara pencuciannya tentu berbeda dengan kain jenis lain. Ada sampo khusus untuk
pencucian kain cashmere ini.
Bahan kain
yang satu ini pasti sangat dikenal oleh para olahragawan, karena kebanyakan
kaos-kaos/seragam olahraga menggunakan kain ini dalam pembuatannya. Kain ini
melekat pada tubuh dan ‘jatuh’-nya terlihat sangat enak. Untuk saran, pilihlah
jersey olahraga yang ukurannya satu tingkat di atas baju kita yang lain agar
tidak menimbulkan kesan melekat ketat, sehingga kurang enak dipandang. Model kaos
hitam depan belakang bisa menjadi pilihan tepat untuk dijadikan
pakaian olahraga.
14. Kain Tenun
Jenis Kain Untuk Membuat Celana
2. Kain Drill
14. Kain Tenun
Kain tenun
merupakan kain yang dihasilkan dari alat tenun tradisional. Beberapa daerah
seperti Lombok, Sumatra, dan lain-lain merupakan sentra kain tenun khas di
Indonesia. Kain-kain tenun tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing. Selain
itu, proses pengerjaannya yang relatif lebih lama dari jenis kain lain membuat
harga kain bisa sangat tinggi. Oleh karena itu, kain tenun tradisional
akhir-akhir ini dilirik untuk memberikan warna baru dalam dunian fashion
Indonesia.
15. Kain Brokat
Berasal dari
kata ‘broccato’ yang berarti kain yang disulam. Kain jenis ini biasa digunakan
untuk pakaian formal karena memiliki kesan mewah serta elegan. Banyak juga
brokat yang dipadukan dengan sutra ataupun ornamen mewah lain seperti benang
berwarna perak atau keemasan. Contoh pakaian dengan bahan dasar brokat adalah
kebaya, pakain pesta, bahkan baju pernikahan.
Tentukan
jenis kain mana yang akan kamu gunakan nantinya, selalu pertimbangkan biaya dan
waktu pembuatan setiap desain pakaian yang ingin kamu buat. Kamu bisa
menjadikan hobi menjahit atau membuat pakaian sendiri sebagai bisnis jika sudah
mahir nantinya. Selalu asah kemampuanmu dan terus bergaul dengan orang yang
selalu memiliki pikiran positif dan optimis.
Jenis Kain Untuk Membuat Celana
Celana merupakan pakaian luar berbentuk pipa yang
dipakai mulai dari pinggang melewati panggul sampai kebawah sesuai panjang yang
diinginkan. Panjangnya kadang-kadang hanya sampai lutut atau menutup pinggang
sampai mata kaki, dan membungkus batang kaki secara terpisah. Celana untuk
wanita biasa disebut dengan slack sedangkan celana untuk pria disebut dengan
pantalon. Bahan yang biasa digunakan untuk pembuatan celana sangat beragam dan
bisa disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya.
1. Kain Thaisilk
Kain thaisilk merupakan jenis kain yang memiliki
karakteristik mengkilat, tipis, lembut, tidak kaku sehingga nyaman dipakai dan
berkesan mewah. Jenis kain ini tersedia dalam berbagai pilihan warnanya seperti
hitam, putih, coklat, merah maroon, dan lain sebagainya.
Kain drill adalah kain yang dipintal dengan
tekstur miring atau diagonal dan memiliki jalinan benang yang kuat. Kain drill
biasa terbuat dari bahan katun maupun bahan polyester. Bahan ini nyaman sekali
dipakai untuk seragam, koleksi warna pun terbilang paling lengkap dibanding
bahan merk lain.
2.Pembiayaan:
Sebuah bisnis adalah bagaimana caranya
meraup keuntungan. Jadi “costing sebuah produk” yang benar sebelum Final Order
adalah sangat penting. Costing Garment adalah biaya kumulatif bahan baku,
tenaga kerja yang berhubungan langsung dan tidak langsung serta biaya overhead
langsung dan tidak langsung. Setelah developing sampel atau secara langsung
menerima sampel dari buyer, pihak pabrik perlu mengirim harga FOB (Freight On
Board= barang dikirim sampai pelabuhan setempat/lokal) garmen. Untuk memutuskan
FOB, pabrik garmen membuat cost sheet termasuk biaya bahan baku, total biaya
tenaga kerja langsung dari setiap proses, biaya overhead pabrik. FOB adalah
jumlah total biaya garmen ditambah keuntungan pabrik dan pajak.
3.Perencanaan Produksi:
Setelah order diterima pabrik membuat
rencana kebutuhan bahan baku. Bahan baku seperti kain, benang jahit, bahan
kemasan/packing, hang tag dan aksesoris lainnya. Pabrik merencanakan waktu
terjadwal (timeline) seperti kapan mulai cutting, kapan harus menyerahkan hasil
cutting, kapan harus selesai sewing dan finishing, tanggal Final Inspection dan
tanggal pengiriman. Dalam perencanaan produksi , tanggung jawab pekerjaan untuk
masing-masing proses sudah ditetapkan.
4.Cutting:
Dalam tahap ini kain digelar lapis demi
lapis diatas meja dengan ketinggian tertentu. Kemudian dengan menggunakan mesin
pemotong kain dipotong menjadi bentuk potongan garmen atau pola yang kemudian
dipisahkan. Menggelar kain bisa dengan cara manual atau otomatis. Potongan
bagian panel tersebut kemudian beri nomor (urut & lot) dan diikat kemudian
dikirim ke ruang sewing. Kualitas produk akhir (garmen) sangat banyak
tergantung pada kualitas pemotongan yang sempurna. Kedua, KAIN adalah bahan
baku utama garmen yang mewakili sekitar 70% dari biaya garmen total. Itulah
sebabnya cutting adalah proses yang sangat penting, seperti hal penting lainnya
adalah mengontrol penghematan kain dan kualitas garmen.
5.Sewing:
Sewing adalah menggabungkan panel garmen
dengan cara dijahit dengan mesin didalam ruangan sewing. Sewing adalah proses
mengkonversikan pola kain 2D (2 Dimensi) ke dalam bentuk 3D. Operator
menjalankan mesin jahit dan dengan menggunakan benang jahit untuk menggabungkan
potongan garmen. Bermacam-macam mesin jahit yang digunakan disesuaikan dengan
jenis jahitan. Dalam industri garmen biasanya mesin jahit berada dalam beberapa
baris (line). Panel potongan disuapkan/diproses pada bagian line depan,
melewati beberapa proses di line sampai pada akhir line (end line) garment
proses selesai. Setiap mesin dijalankan oleh masing-masing operator dan
operator menjahit hanya satu atau dua macam proses garmen. Didalam line terdiri
dari operator mesin jahit, helper untuk membantu suplai potongan garmen, benang
dan trim lainnya, Checker Quality dan satu pengawas (atau satu Supervisor untuk
2 line).
Berbagai jenis mesin jahit yang tersedia :
• Single/multi needle industrial
lockstitch sewing machine dgn/tanpa pisau pemotong.
• Blind stitch machine.
• Chain stitching machine.
• Flat lock machine (cylinder bed and flat
bed).
• Over lock machine (Mesin obras 3 /4 and
5 benang).
• Single/double needle chain stitch
machine.
• Zigzag flat bed sewing machine.
• Button stitch sewing machine.
• Button hole sewing machine.
• Feed of Arm sewing machine.
• Label/elastic inserting machine.
• Bar tacking machine.
• Hemstitch machine.
• Pin tucking machine.
• Smocking machine / Automatic multi
needle shirring machine.
• Collar and cuff turning and blocking
machine and pressing machine.
• Shoulder pad-attaching machine.
6.Buang/potong Benang:
Setelah dijahit, semua sisa benang yang
tergantung dipotong dengan cara dipotong dengan gunting tangan. Mesin potong
benang otomatis juga tersedia untuk melakukan tugas ini. Semua sisa benang
dalam garmen yang dihapus juga. Persyaratan kualitas yang mendasar adalah
Garment tanpa sisa benang.
7.Washing:
Proses ini dilakukan bila buyer
menginginkan proses washing atau spesial perlakuan akhir garmen. Untuk warna
yang terang, garment di washing untuk menghilangkan noda dan luntur meskipun
buyer tidak menginginkan garmen dicuci.
8.Finishing:
Umumnya proses ini termasuk proses
memeriksa garmen, memeriksa ukuran, setrika/gosokan, dan bercak. Setelah garmen
dijahit, semua garment yang di cek oleh quality checker untuk memastikan bahwa
garmen dibuat sesuai standar kualitas buyer. Memeriksa garmen biasanya dilakukan
untuk melihat penampilan secara visual dan ukuran yang tepat. Alat penembak
yang diisi dengan air/bahan kima tertentu (Spray gun= spotting) diperlukan
untuk menghilangkan noda yang ada di bagian tertentu. Berbagai bahan kimia
(pelarut) digunakan untuk menghilangkan berbagai jenis noda minyak , marks
(seperti noda bekas air dsbnya) dan noda luntur. Setiap garmen kemudian
disetrika untuk menghilangkan kusut dengan cara ditekan proses penyetrikaannya.
9.Packing dan lipat:
Garmen kemudian dilipat dengan menggunakan
tissue dan lembaran karton. Cara pelipatan garmen bervariasi tergantung
keinginan buyer. Hang tag, spesial hang tag dan stiker harga dipasang dengan
benang atau dengan tag pin (plastik).Garmen dilipat dan ditandai kemudian
dikemas ke dalam polybag. Selama pengepakan garmen secara acak diperiksa oleh
internal pengendali kualitas untuk memastikan bahwa barang-barang berkualitas
saja yang dikemas.
10.Proses lainnya:
Trend fashion saat ini sangat sedikit
pakaian yang dibuat tanpa proses nilai tambah, seperti printing, pencelupan
garmen, spesial washing, bordir, add work (bordir tangan dengan banyak
pekerjaan manik-manik)
11.Final Inspection dan pengiriman:
Setelah garmen selesai dikemas (juga
dikenal sebagai pengiriman), sebelum pengiriman pemeriksaan kualitas garmen
dilakukan QA Buyer departemen. Banyak se kali seorang auditor pihak ketiga
disewa untuk melakukan pekerjaan final inspection. Jika barang yang sudah
dikemas memenuhi standar kualitas buyer, pengiriman diterima oleh buyer. Pabrik
kemudian mengirimkan barang tersebut ke pembeli.
STRUKTUR ORGANISASI PT. MACK KONVEKSI CABANG PACITAN
- Tujuan dan Fungsi pimpinan:
Tugas pokok seorang Ketua yaitu merencanakan menorganisasikan , menggerakan
dan mengawasi.
- Pengambilan keputusan menetapkan sasaran dan menyusun kebijaksanaan ,mengorganisasikan dan menempatkan posisi pekerja
- Mengkordinasikan kegiatan-kegiatan secara vertical ( antara bawahan dan atasan )auun secara horizontal ( antar bagian atau unit )
- Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kegiatan tersebut.
2. Bagian perencanaan produksi
Tugas dan tanggung jawab :
- menentukan jumlah bahan baku yang akan di produksi
- merencanakan desain produk
- membuat estimasi biaya kebutuhan produksi
- bertanggungjawab mencegah kesalahan yang akan terjadi selama proses produksi
- mencetak laporan perencanaan produksi
wewenang : membagi tugas yang akan dilaksanakan selama produksi dan
menyunsun kerangka kerja
2.1. Bagian pelaksanaan produksi
Tugas dan tanggungjawab
- menyunsun jadwal kerja pembuatan produk
- mengarahkan karyawan bagian produksi
- bertanggungjawab untuk meninjau kualitas dan kuantitas hasil produksi
Wewenag : Mengawasi semua kegiatan proses pelaksanaan produksi
2.2. Bagian penyelesaian produksi
Tugas dan Tanggungjawab :
- Mengevaluasi hasil produksi
- Bertanggungjawab memastikan barang yang diproduksi berkualitas sesuai standar perusahaan & sesuai dengan pemesanan pelanggan
Wewenang :Menentukan kualitas barang hasil akhir produksi
3. Jabatan bagian keuangan:
Tugas dan Tanggungtjuawab
- Melakukan pencatatan pengeluaran dan penerimaan kas perusahaan
- Bertanggungjawab atas penerimaan dan pengeluaran perusahaan
- Bertanggungjawab atas nilai asset perusahaan
- Berkoordinasi dengan semua departemen terkait transaksi-transaksi yang dilakukan perusahaan
Wewenang :mengetahui keuangan perusahaan dan membuat laporan keuangan
perusahaan
4. Jabatan bagian Administrasi
- Bagian penggajian
Tugas dan tanggungjawab:
- Memberikan gaji sesuai jabatan dan nilai produktivitas pegawai
- membuat laporan penagihan
- bertanggungjawab atas jumlah gaji yang diberikan kepada setiap pegawai perusahaan
- Berkoordinasi dengan bagian keuangan
2. bagian Biaya produksi
Tugas dan tanggungjawab
- membuat anggaran pembiayaan produksi, berkoordinasi dengan bagian perencanaan produksi
- membuat anggaran pembelian bahan baku untuk produksi berkoordinasi dengan bagian pembelian bahan baku
- bertanggungjawab atas setiap biaya yang dikeluarkan sesuai bahan baku yang dibeli
5. Bagian Penjualan
Tugas dan Tanggungjawab :
- menyunsun rencana penjualan
- mengikuti dan menganalisa perkembangan pasar berkoordinasi dengan bagian pemasaran supaya mencapai target penjualan
- bertanggungjawab atas mencapai target pendapatan perusahaan
6.. Bagian Penerimaan order
Tugas dan Tanggungjawab :
- menerima pesanan pelanggan & mendata pesanan
- mendata identitas pelanggan
- memeriksa histori pemesanan pelanggan
- mencetak laporan pesanan pelanggan
- berkoordinasi dengan bagian perencanaan produksi dan bagian pembeliaan bahan baku
7. Bagian pengiriman
Tugas dan tanggungjawab :
- membuat surat jalan
- mendata barang yang akan dikirim kekonsumen
- bertanggungjawab atas faktur yang dikirim untuk konsumen
- memeriksa barang yang akan dikirim
- bertanggungjawab atas kondisi barang dan pacing barang
Konveksian – Proses
Pembuatan Pakaian di Pabrik Baju – Selain dari peralatan mesin
yang mahal, sebuah pabrik baju pun membutuhkan tenaga manusia
untuk menggerakan mesin –mesin tersebut dan ada juga kegiatan dalam proses ini
yang memang harus dikerjakan oleh tangan manusia.
Proses Pembuatan Pakaian di Pabrik Baju
Design / Sketch Dalam pembuatan baju, langkah pertama adalah membuat disain
atau seketsa. Yang melakukan tugas ini adalah designer. Seorang designer
bertugas untuk merancang baju dan menuangkan kreativitasnya ke dalam kertas
seketsa. Kemudian seketsa akan dianalisa oleh panel designer. Panel designer
akan memilih beberapa design yang terbaik dan kemudian design tersebut akan
diproses untuk dibuatkan pola.
Pola Design Seseorang yang bertugas untuk membuat pola design akan
mengembangkan pola pertama untuk didisain berdasarkan ukuran standar. Proses
ini dibuat dengan metode pola drafting dan tujuan pembuatan pola ini adalah
untuk menciptakan sampel baju yang kemudian akan di tes uji.
Pembuatan Sampel Pola design yang telah jadi, dikirim ke unit penjahit
untuk diproses lebih lanjut. Pola tersebut dijahit pada belacu atau kain
muslin. Sampel ini dibuat untuk dianalisa antara kesesuaian pola dan design.
Setelah sampel dijahit kemudian ditinjau oleh panel designer, pembuat pola, dan
penjahit untuk memastikan apakah ada perubahan atau tidak. Atau sampel baju
memang sudah siap untuk diproses lebih lanjut – Proses Pembuatan
Pakaian di Pabrik Baju
Produksi Pola Design Setelah contoh pola sudah oke! Maka
contoh pola tersebut diambil untuk dibuatkan pola produksi. Pola produksi
adalah pola yang akan digunakan untuk produksi pakaian yang lebih banyak.
Pattern maker membuat pola pada kertas pembuatan pola standar yang terdiri dari
berbagai kelas. Komponen paling penting, pola kertas tisu yang terbuat dari
kertas teringan dan tertipis yang bisa didapatkan ditempat umum (toko kain)
– Proses Pembuatan Pakaian di Pabrik Baju
Pola baju dapat dibuat dengan 2 cara : cara manual dan CAD/CAM. Sekarang
ini banyak pabrik baju yang mengembangkan metode CAD/CAM karena kemudahannya
dalam merancang pola dibandingkan dengan cara manual. Selain itu juga banyak
pembeli yang lebih memilih pabrik baju yang menggunakan medote CAD/CAM. Salah
satu kelebihan pola produksi yang dibuat dengan metode CAD/CAM adalah dapat
disimpan dengan mudah dan Anda juga dapat memodifikasi setiap kali Anda
menginginkannya.
Grading Tujuan dari grading adalah untuk menciptakan pola
dalam ukuran standar yang berbeda yaitu besar, sedang dan kecil atau ukuran
standar lainnya (10, 12, 14, 16 dan seterusnya). Pada umumnya kita dapat
menemukan pakaian yang sudah jadi dengan ukuran S, M, L, XL, dan XXL.
Marker Making Marker making bertugas menentukan seberapa panjang dan
lebar (dalam yard) kain yang dibutuhkan untuk setiap design. Computer software
dapat membantu tim pengukur membuat tata letak kain yang pas sehingga kain
dapat digunakan secara efisien. Pengukuran dibuat sesuai dengan pola-pola yang
melekat pada kain. Anda dapat melekatkan pola pada kain dengan bantuan staples.
seletah proses ini, maka tim pengukur akan mengetahui seberapa banyak kain yang
akan dipesan.
Cutting Kain yang telah dipesan kemudian dipotong dengan
bantuan mesin potong (cutting machine) yang disesuaikan dengan jenis kainnya.
Atau Anda juga dapat menggunakan mesin komputerisasi yang menggunakan sinar
laser untuk memotong kain dengan bentuk yang diinginkan – Proses
Pembuatan Pakaian di Pabrik Baju
Sorting / Bundling Tim pernyortir menyortir pola sesuai
dengan ukuran dan designnya dan kemudian tumpukan kain itu dibuat bundle. Pada
proses ini membutuhkan ketelitian karena ketika kain dikumpulkan dalam bundle
tapi ukuranya tidak sama, maka dapat membuat masalah yang lebih parah.
Sewing / Assembling Proses selanjutnya adalah
penjahitan. Pabrik baju yang sudah besar, memilih untuk memiliki unit
penjahitnya sendiri dari pada memberikan proyek penjahitan ini kepada
kontraktor. Salah satu alasannya adalah karena proses penjahitan bisa langsung
dikontrol oleh pabrik itu sendiri agar dapat mengurangi “produk gagal”.
- Pada proses ini akan ada begitu banyak operator yang mengendalikan mesin jahit. Sebagai contoh operator A akan menjahit khusus bagian lengan, kemudian operator B akan menjahit khusus bagian kerah bajunya saja dan sebagainya. Yang pada akhirnya bagian-bagian baju tersebut dijahit hingga terbentuklah sebuah baju lengkap.
InspeksiSetelah proses penjahitan selesai, proses selanjutnya
adalah inspeksi. Dalam proses ini hasil jahitan akan diseleksi oleh quality
control. Jahitan yang terbuka, teknik jahit yang salah, benang yang tidak
cocok, dan benang yang kusut dapat mempengaruhi kualitas produk. Oleh sebab itu
sebelum diedarkan baju akan diseleksi terlebih dahulu – Proses
Pembuatan Pakaian di Pabrik Baju
Pressing / Finishing Pada proses ini, beberapa operator
akan menggerakan mesin strika untuk merapihkan pakaian yang mengkerut sehingga
pakaian akan terlihat lebih rapih.
Inspeksi Akhir Pada sesi ini, pakaian akan diseleksi untuk yang
terakhir kalinya. Bagi industri tekstil dan pakaian, kualitas produk
benar-benar diperhatikan. Mereka tidak akan membiarkan salah satu produk mereka
yang sudah diedarkan terlihat “gagal”, misal warna luntur, jahitan terbuka,
kancing baju lepas, bahkan kain robek. Karena hal ini akan mempengaruhi image
pabrik mereka sendiri – Proses Pembuatan Pakaian di Pabrik Baju
PackingPacking adalah proses terakhir dimana semua produk
di-packing sesuai dengan ukuran, design, dan warna yang kemudian akan
didistribusikan ke toko-toko baju
Komentar
Posting Komentar